Terima kasih atas warna yang sempat kau lukiskan...


Aku mulai bangkit dari lemahku,, dari rapuhku..


Menjejak lebih kuat berdiri,, lebih tegap berjalan dengan pasti..

Tak lagi peduli apa disampingku,, hiraukan semua bisik-bisik sayu yang terus berusaha menjatuhkanku..

Lihatlah diriku kini!! sudah dewasa menjalani hidupku,, masalahku.. Dan sepiku tak lagi cengeng,, tak lagi pasrah.. Aku kini berjuang untuk diriku,, untuk mimpiku..


Lugu,, tampang dewasa,, kelakuan bocah.. Merengek bila tak tercapai,, marah saat kecewa,, merajuk jika di hina..

Tampak luar tampak beda,, menengok ke dalam semakin berbeda.. Aku yang mereka kira sudah dewasa,,
belum cukup dewaasa untuk diriku sendiri..

Aku yang terlihat matang diluar,, ternyata kecut di dalam.. Seorang kecil berkelakuan dewasa,, seorang lemah mengaku kuat..

Itulah aku..

Hari berpindah,, waktu mengejar..

Tetap saja seperti ini,, diam tak beranjak,, tiada bertambah cakap,, tak semakin kuat,, beradu mulut layak bocah,, diam saat ketakutan..

Aku sesali diriku sendiri,, kujeritkan sakitku sendiri,, tanpa ada teman,, belum ada sahabat..
Ya.. masih sendiri..

Roda hidup kini berubah,, benih diriku sedikit mulai tumbuh,, berubah kuncup menghijau kecil..

Lemahku kian tertutupi,, tangisku mulai memudar..

Saat ini ku tlah blajar lebih banyak,, dari teman,, sahabat,, dan cinta..

Tlah kurasakan getir pahit perkelahian dan perselisihan,, kuicipi bagaimana cinta dan sayang di hidupku..

Kini ku tlah sedikit bangkit,, sedikit terduduk dan mengambil langkah,, mencoba meraih mimpi-mimpi kecilku..

Beralih jalan memutar pikir,, mimpi-mimpi kecil terganjal keras di otak, memaksa berulah memaksa bertaruh,, berulah ku mencapai mimpi,, menaruhkan waktu pengganti bukti..

Sedikit dan kecil.. Mimpi memancarkan sinar nyata menghangatkan hidup yg kian hampa,, melebarkan senyumku menanti hasil yg pasti..

Jalanku semakin lurus,, mudah dan terasa mulus,, aku yakin aku harus merapatkan langkah memantapkan cercah..

Semakin jauh semakin rumit,, kerikil yg mudah berganti karang terjal.. Hidupku dan mimpiku menemukan cinta,, cinta yg tak kusangka datang disaat tak terduga..

Kutemukan cahaya,, cahaya terang penuh harapan,, mendekat dan kemudian berkumpul melesat cepat tak terhindar,, meriuh satu menyatukan angan..

Kini tujuanku satu,, Cintanya ..

Kisah tak terduga tertulis,, cintaku berdekatan dengan ceritanya,, kurajut kisah dengan cintaku sendiri,, kucoba mendekat dan merapatkan langkah..

Kini bicaraku dekat dengannya,, kini tawaku dihiasi tawanya,, kini aku semakin jatuh cinta padanya,, tanpa dia tahu besarnya rasa itu..

Tak terkira ku kan bertemu dengannya, wanita sempurna dengan sifat seadanya, tawanya bergetar ringan seringan wajahnya, senyumnya lebar setulus wajahnya, santai langkahnya sepolos hatinya..

Hei… Aku mencintainya.. Aku mencintainya…

Kisahku berlanjut,, semua tak sesuai dengan harapku,, ku tulis kembali cerita luka..

Dipertemukan aku dengan sebutir emas,, cahayanya menerangi hatiku yg dulu mati,,  indahnya memaksaku memimpikannya..

Berharga,, sangat berharga emas itu..

Kulalui hari-hariku bersamanya, ,  sekedar mengumbar tawa dan berbagi cerita..

Aku tahu  kita saling memahami,, dan akupun tahu dia menyadari itu,,  hal kecil darinya mampu membuatku bahagia..

Candaan yg keluar seiring katanya sanggup membuaiku dalam sekejap..

Sayang..??? Tidak lebih tinggi dari itu..

Aku sadar diriku telah mencintainya,,  dalam dan sangat tulus..

Aku inginkan dirinya mendampingiku,, berjalan seiring dengan langkahku,, tertawa bersama dengan candaku,, berbagi  hanya bersamaku..

Tapi sayang,, takdir berkata lain..

Emas itu tidak merindukan batu seperti aku,,  emas itu tidak berharap seperti aku berharap padanya..

Dia ..

Dia berharap akan butiran emas lain,, bukan aku.. Emas itu akan menjalin suatu cinta yg tidak bisa aku raih..

Kini emas itupun meninggalkanku,, dan kini aku pun hanya menjadi batu mati seperti yg dulu..

Hanya bisa diam menikmati angin dan paduan alam lainnya,, sendiri disini.. Ya.. kembali lagi seperti dulu..

Aku.. Sang batu kesepian..

Gejolakku semakin meninggi,, emosiku labil tak terkendali,, siang hingga malam tak terasa, tak berbekas,, di pikirku hanya satu,, di anganku hanya satu,, Dirinya..

Malam Itu,, langit yang gelap dan sepi.. Di saat dingin menyapaku untuk kesekian kalinya,, menabrakkan kerasnya tusukan itu ke tubuhku dengan harapan setinggi langit berharap waktu bisa mempertemukan aku dengannya..

Takdir menjawab,, dipertemukan aku dengannya .. Gundah.. Bingung.. tak tahu apa yg harus aku bicarakan..

Akal sehatku berkecambuk di pikirku sampai akhirnya aku bisa berkata.. Sedikit,, kemudian diam.. Sedikit .. dan diam lagi..

Dengan segala kegalauan di lubukku, kuteruskan kata-kataku bahwa aku hanya ingin dia tahu isi hatiku ..

Tapi ternyata aku lemah,, aku masih sangat rapuh..

Terlalu cepat kukatakan semua itu hingga membuatku menyesal sekarang..

Saat mendung berkepanjangan dan bintang menghilang,, kepercayaan diri tetap tersisa akan munculnya matahari..

Menghalau riuhnya mendung,, memanggil terangnya bintang..

Saat panas menyemai dan kering beriringan,, kepercayaan diri masih tumbuh untuk turunnya hujan,,  basahnya meluncur.. berlari.. menyejukkan bumi..

Aku.. sang pemuja kepercayaan..

Yakin munculnya kebaikan di tiap musibah yg datang,, tak akan pernah menyerah akan kehancuran,, terus berharap kembalinya kedamaian hati..

Ya.. itu aku..

Dengan kepercayaan setinggi langit,, dengan kepercayaan sekuat angin..

Aku.. “Sang pemuja Kepercayaan”

Kepercayaanku tidak hampa,,  keinginanku berubah nyata,, kutemui suatu kisah tak terlupa..

Di bawah langit bertemankan angin, disinari mega sore berhiaskan awan,,

Aliran cintaku menemukan muaranya dan membentuk kisah baru yang kini menyesalkanku..

Tapi tak apa,, itu masa laluku dan aku tidak hidup di masa itu..

Maaf..

Dan kini kuhapus semua memori itu meski masih tersisa dan tak akan terlupa,, tapi aku akan terus berjalan menuju perbaikan,, tak peduli mereka berkata apa,,  memaki apa,,  aku akan tetap berjalan...

Terima kasih atas warna yang sempat kau lukiskan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerinduan

Aku mencintaimu